Rabu, 10 Maret 2010

RAHASIA DIBALIK DO’A IFTIRASY

Asal katanya : farisya-yafrusyu yaitu menggelar hamparan untuk istirahat. Istilah ini ditemukan dalam pelaksanaan sholat. Yaitu duduk bersimpuh diantara 2 sujud, atau duduk iftirasy yaitu duduk diatas mata kaki kiri, telapak kaki kanan ditegakkan, dan ujung jari kanan dihadapkan ke kiblat.
Setelah melakukan suatu penghormatan yang paling dalam, sujud namanya. Saat yang paling dekat dengan_Nya. Maka kita bangun perlahan, duduk berhadapan dengan Yang Maha Mulia. Duduk relaks, sopan, tawadhuk, tadharuk. Alllah menunggu kita, ia dekat. Seakan-akan berkata “(berdo’alah) Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila ia memohon kepada_Ku (Q.S. 2 : 186)..
Inilah saat yang kita harapkan “Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk(Q.S. 2 : 45). Karenanya kita harus berusaha keras, tidak malas, disertai dengan do’a yang sungguh-sungguh dalam sholat.
Setelah hati kita dihadirkan, maka kita komunikasikan do’a itu secara langsung. Selain bobot do’a sangat tinggi, juga sangat khidmat, karena disaksikan oleh 4 malaikat..(Q.S. 72: 26-27) bobot do’anya mencakup seluruh keperluan kita. Ada 8, seakan mengisyaratkan 8 penjuru lengkap. Karenanya, sesudah do’a itu, kita sujud lagi. Seakan-akan berharap do’a kita dikabulkanNya.

Do’a Iftirasy

• Rabbigfirlii : ampunilah dosaku
• Warhamnii : cukupkanlah kekurangan/kelemahan ku
• Wajburnii : sayangilah aku
• Warfa’nii : tingkatkanlah derajatku
• Warzuqni : beri rezekilah aku (yang halal & banyak)
• Wahdinii : beri petunjuklah aku
• Wa’afinii : sehatkanlah aku (fisik & psikis)
• Wa’fuanii : maafkan aku (dari buruk sikap/prasangka)

Kita bersimpuh cara shalat, good looking, relax, tidak tegang, tidak ogah-ogahan dan tidak teburu buru. Kita pahami apa yang hendak dikomunikasikan setelah hati hadir, baru dikomunikasikan permintaan dengan kata-kata yang jelas, benar, yang keluar dari hati yang paling dalam.

Rabbigfirlii (ampunilah dosaku)

Mulut berucap demikian, hati pun begitu. Kita memohon ampun. Rasulullah Saw pun meminta ampun, bukan karena beliau salah. Tetapi untuk sopannya, mungkin saja ada yang salah menurut pandangan Allah yang beliau tidak sadar. Apa lagi kita, kita tahu dan sadar dosa apa yang telah atau sedang diperbuat. Mungkin melakukan syirik, korupsi, menyogok, disogok, RIBA/bunga uang(pemberi,penerima,pencatat,saksi), durhaka kepada orang tua, zina atau mendekati zina, judi/gambling/spekulasi, gharar(nipu, ngubulin), bohong dan dosa lainnya yang kita tahu atau tidak tahu. Kita minta ampun, dan berjanji akan tobat segera. Setiap tahu dosa, selalu diikuti dengan tobat. Hasil : kita selalu memperbaiki diri terus menerus dan tobat. Bila belum tobat maka kita malu menghadaNya setiap sholat. Seakan akan kita membohongi Allah. Padahal ingin disayangiNya.


Warhamnii (cukupkanlah kekurangan/kelemahan ku)

Mulut berucap begitu, hatipun demikian. Pernahkah anda menyatakan sayang atau minta disayangi kepada seseorang. Pasti itu tidak diucapkan cepat atau sambilan. Tetapi diucapkan dengan pelan diikuti dengan getaran hati, penuh harap. Ada air mata, ekspresi haru dan bahagia.
Apalagi dengan Allah. Karena bila disayang Allah pasti kita dijagaNya. Ada 2 malaikat penjaga kita yang stanby didepan dan dibelakang (Q.S. 72 : 26-27), yang selalu siap menjalankan perintah apa saja dari Allah. Termasuk pengamanan dari ancaman dan godaan setan sekalipun. Musibah apapun bentuknya tidak terjadi, kecuali ada izin Allah. Selain itu Allah juga berjanji, bisa memberi rezeki dari arah yang tidak diduga, memberi jalan kelaur bila kita menghadapi kesulitan (Q.S. 65 : 2-3).
Tetapi bila kita ingin disayangi oleh Allah, tentu kita harus bisa berprilaku orang yang disayang. Yaitu orang takwa “Allah menyayangi orang-orang yang bertakwa. Allah loves those who act aright. (Q.S. 3 : 76)
Hasil : ketenangan jiwa dan takwa
Sesungguhnya kita harus berpacu menjadi orang takwa. Karena BONUSnya luaar biasa. Tetapi kita punya kelemahan. Kita tahu salah, kita mau stop, tetapi tidak mampu menghindarinya.itulah kelemahan atau kekurangan kita. Untuk itu kita minta bantuanNya...teteap Semangaaattt

Wajburnii (sayangilah aku)

Mulut berucap begitu, hati pun demikian. Semua orang pasti punya kekurangan. Baik kekurangan harta benda maupun kelemahan/kekurangan sifat kepribadian dan pengetahuan. Ada sifat buruk seperti egois, suka marah, tidak bisa mengendalikan diri, atau punya sifat pemalas, sombong. Atau sesungguhnya ia tahu bahwa ia berbuat salah tetapi tidak mampu menghindarinya. Seperti seseorang tahu riba itu haram, diperangi Allah dan RasulNya diancam kekal neraka (Q.S. 2 : 276-279) dan hukuman zina juga kekal dineraka (Q.S. 25: 68). Buatlah daftar kekurangan /kelemahan kita dan lakukan perbaikan. Tetapi adakalanya tidak mampu, mintalah pertolongan Allah yang JABBAR dan QOHAR. Ia dapat memaksa dengan caraNya.
Wajburnii... Ya Jabbar, paksalah aku supaya terhindar dari dosa. Paksalah aku sesuia kehendak kasih sayangMu karena Engkaulah yang tahu apa yang baik untukku (Q.S. 2 : 216). Engkau Maha Tahu. Jangan biarkan aku sesat atau celaka karena kelemahanku/kekuranganku.
Hasilnya : perbaikan terus menerus atas kekurangan. Bila tidak bisa Allah bisa memaksa dengan caraNYa, dan manusia melihat paksaan itu sebagai “kebetulan” atau takdirNya...

Warfa’nii (tingkatkanlah derajatku)

Mulut berucap begitu, hatipun demikian (siapkan hati dulu baru berucap) semua orang ingin agar derajatnya yang sekarang ingin ditingkatkan. Baik dari derajat status sosial maupun derajat ketakwaan. Allah memberikan derajat yang berbeda kepada manusia. “Dan Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa dibumi dan Dia meninggikan sebahagiaan kamu atas sebagian (yang lain) beberaqpa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan_Nya kepadamu (Q.S. 6 : 165)

Hasinya : dengan berpacu derajat meningkat, hatipun senang. Selanjutnya kita juga diajarkan berdo’a meminta rezeki.


Warzuqnii (beri rezekilah aku)

Mulut berucap begitu, hatipun demikian warzuqni. Rezeki harus dicari dengan usaha keras disertai ilmu. Tentu rezeki yang kita mintahanya yang halal saja. Kita berharap agar dijauhi dari rezeki haram atau dari rezeki yang diperoleh dengan cara haram (cara mencuri, korupsi, menyogok atau disogok). Dsalam mencari rezeki tentu kita tidak boleh malas. Harus tekun dengan berilmu (work hard and smart) Allah tidak akan merubah nasib seseorang kecuali ia sendiri yang berusaha. Jangan menyalahkan pihak lain. Harus kita sendiri.
Kita harus selalu meningkatkan pengetahuan, kemampuan serta memperkaya informasi. Rajin bersilaturahmi, silaturahmi yang menyejukkan orang lain, karena dengan banyak kawan, banyak informasi, banyak jaringan banyak pula rezeki. Silaturahmi adalah sumber rezeki.
Dalam perjalanan hidup, banyak masalah yang kita hadapi. Selalu ada, karenanya kita sangat butuh petunjuk. Jangan putus asa. Karena orang putus asa adalah kafir. (Q.S. 12 : 67). Masih ada Allah siap menolong. . Allahush shamad, Allah tempat bergantung sesuatu, yang siap memberi petunjuk. Mintalah dengan do’a berikut.

Wahdinii (beri petunjuklah aku)

Mulut berucap begitu, hati pun demikian. Kita harus berusaha keras mengatasi masalah kita (Strengthen), kekurangan kita (Weaknesses), peluang yang ada (Opportunities) serta tantangan (Threats). Setelah kita lakukan “Analisa Swot” itu, maka kita atasi masalah yang kita hadapi dengan keputusan yang tepat.
Tetapi untuk memperoleh keputusan yang mantap, maka kita perlu minta petunjuk dan ridhoNya, Yang Maha Tahu. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendakiNya (Q.S. 14:4)..ingat Allah tidak memberi petunjuk kepada orang kafir (Q.S. 2 : 264) orang lalim (Q.S. 2 : 258) dan orang fasik ( Q.S. al-maidah : 108)


Wa’aafinii (sehatkanlah aku)

Mulut berucap begitu , hati pun demikian..apapun yang kita hadapi, kaya miskin, derajat tinggi atau rendah, hal yang paling penting ialah sehat. Sehat fisik dan sehat psikis sehingga kita berharap supaya selalu fit dan happy, serta optimis. Kita harus berusaha untuk selalu sehat. Kita telah berusaha menjaga kesehatan dari makan tidak berlebihan sehingga terhindar dari obesitas ?(kegemukkan) yang berpotensi kolesterol tinggi, gula darah, penyakit jantung. Tidak berbuat dan memakan makanan yang tidak baik untuk kesehatan. Olah raga yang cukup. Kalau sudah berusaha untuk sehat, tenyata sakit juga maka kita mohon disehatkan baik fisik maupun mental. Karena Allahlah yang menyembuhkan penyakit. Izin datangnya penyakitpun datang dari Allah juga (Q.S. 26:80), dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku.



Wa’fuanii (maafkanlah aku)
Mulut berucap begitu , hati pun demikian. Komunikasi ini ditutup dengan mohon maaf atas perasaan, prasangka buruk serta sikap kepada Allah yang tidak senonoh dan shalat tidak sesuai dengan aturanNya (Q.S. 7 : 205, 17 : 110) atau dosa yang dilakukan karena tidak tahu/tidak sengaja (Q.S. 2 : 286).
Do’a dimulai dengan “rabbigfirli” yang berujung tobat. Minta ampun dari pelanggaran larangan atau meninggalkan yang wajib, baik terhadap Allah, orang tua, orang lain atau diri sendiri. Disudahi dengan minta dihapuskan dosanya sehingga kita meniggal tanpa dosa. Dengan harapan doa yang banyak itu dikabulkan maka kita sujud, menyungkur dan menyembah. Saat yang paling dekat dengan Allah adalah ketika sujud. Disitu ada bahasa verbal, bahasa hati, body language, bahasa sentuhan terjadi.

Saudaraku ingat .....Dihadapan kita ada Allah SWT, selalu memperhatikan. Disekitar kita ada pula 4 malaikat, tetapi juga ada setan.
Semoga Allah menjaga kita...amin

1 komentar:

  1. sangat bagus..
    tapi untuk penjelasan antara warhamni dan wajburni sepertinya terbalik.
    jazakallahu khair

    BalasHapus